Rabu, 10 Desember 2008

Pentas Seni dan Temu Alumni


Tanggal 21 Juni 2008, dengan dukungan orang tua murid, SD 22 dapat melaksanakan Pentas Seni dan Temu Alumni. Pentas ini ingin mengulang kejayaan SD 22 tahun 70-80an yang katanya maju kegiatan pengembangan minat bakatnya. Menurut foto2 tahun 70-80an yang dipajang pada acara tersebut dan saksi yang dihadirkan hari itu, SD 22 beberapa kali mementaskan tari Aceh (seperti tari Pukat) dengan sangat gemerlap dan indah. Juga grup drumbandnya dipuji banyak orang. Bahkan sekolah ini pernah dikunjungi mentri pendidikan lo, jamannya Pak Wardiman. Padahal sekolahnya masih berpapan kayu tapi prestasinya di Kota Banda Aceh sudah luar biasa. Lalu sekarang gedungnya sudah megah apakah prestasinya sudah melebihi saat itu..?
Menurut panitia yang sumuanya berseragam baru, ada 25-an item acara yang dipentaskan selama 5 jam. Lo kok pakai seragam segala? Ini bagian dari kegemerlapan yg mau ditampilkan? Bukan, kata bu Yus selaku Kepsek, ini untuk menyatukan guru korban regrouping 3 sekolah menjadi SD 22. Agar satu visi katanya, tidak maunya ada yang kesini, ada yg kesono, gak pernah ketemu deh....capek deh.
Yang paling rame peminatnya tentu saja fashion show yang diikuti sekitar 40-an siswa dari kelas termuda hingga kelas tertua....panjang banget. Ternyata banyak yang suka bergaya, gak kalah dengan model ibukota...ceile. Terus ada juga pentas idola cilik, dimana yang akhirnya tampil nyanyi adalah hasil seleksi yang super ketat oleh Bu Susi dkk. Ada juga paduan suara anak2 dan juga tidak ketinggalan paduan suara ibu guru. Tidak sedikit yang menangis ketika mereka menyanyikan lagu Terima kasihku dan Hymne Guru dipadu puisinya. Maklum sebagian dari mereka akan meninggalkan sekolah ini setelah belajar 6 tahun. Tapi jangan cuma air mata, yang lebih penting ingat pesan bu guru....raihlah cita2mu setinggi langit, setelah itu bangun daerahmu dan bekas sekolahmu!
Dipentaskan juga berbagai tari dari yang klasik--binaan bu Muhni dkk--juga tari modern--yg ini latihan sendiri lo...Juga ditampilkan permainan instrumentalia, dari suling, pianika, dan permainan gitar. Grup band SD 22 juga tampil dengan beberapa lagu ungu. Memang SD kita punya alatnya? He he..pinjem sebelah dong.
Juga ditampilkan drama 1 babak dan poco2 dari kelas 6. Ibu2 guru tidak kalah ketinggalan ikut menari dan mengajak hadirin bersama2 menari. Sayangnya ada beberapa item yang tidka jadi dipentaskan karena keterbatasan waktu. Acara diakhiri dengan penyerahan kenang2an kepada guru2 yang pindah dan pemenang lomba. Menurut beberapa orang, pementasan yang dihadiri hampir 1000 kursi dari orang tua dan anak2 ini adalah yang terbesar yang pernah diadakan di kota Banda Aceh secara swadaya.
Lalu apa hikmah pentas seni ini? Kata panitia, pentas seni ini hanyalah awal dari kebangkitan SD 22 untuk membina minat bakat siswa secara lebih serius lagi. Yang utama justru pembinaan pada saat jam belajar baik saat Pengembangan Diri, KTK atau saat ekstra kurikuler. Diharapkan pada pentas seni semester depan akan bisa ditampilkan lebih banyak anak, lebih banyak cabang seni dan lebih bermutu. Lo..apakah masih ada pentas seni lagi? Ya iyalah, masak ya iya dong...Bahkan akan lebih besar lagi. Kalau saat itu sumbangan dari orang tua, sponsor dan Ibu Wakil Walikota terkumpul 21 juta, nanti mungkin 2x-nya. Kalau alumninya? Akan digarap lebih serius sehingga 100-an alumni bisa digalang dan bisa hadir. Itulah mengapa dibuat blok ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar